Jakarta – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menaikkan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Rp71 triliun menjadi Rp171 triliun pada tahun 2025.
Kebijakan ini mencerminkan tekad kuat pemerintah dalam memastikan generasi masa depan Indonesia tumbuh sehat dan berkualitas serta menekan angka malnutrisi dan stunting yang masih menjadi tantangan nasional.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa peningkatan anggaran ini merupakan langkah visioner dalam pembangunan sumber daya manusia.
“Investasi dalam gizi adalah investasi dalam masa depan bangsa. Dengan program ini, kami memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan asupan bergizi yang layak, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup dan daya saing bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kebijakan ini tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga pada peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat dan keberlanjutan program jangka panjang.
Pengelolaan anggaran, sambungnya, akan dilakukan secara transparan dan akuntabel agar manfaatnya dirasakan secara maksimal. Dana yang dialokasikan akan digunakan secara efisien dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan guna memastikan program berjalan dengan optimal.
“Investasi dalam gizi adalah investasi dalam masa depan bangsa. Dengan program ini, kami memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan asupan bergizi yang layak, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup dan daya saing bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pengelolaan anggaran akan dilakukan secara transparan dan akuntabel agar manfaatnya dirasakan secara maksimal. Dana yang dialokasikan akan digunakan secara efisien dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan guna memastikan program berjalan dengan optimal.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menekankan bahwa program ini adalah langkah nyata dalam percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.
“Pemerintah bekerja keras untuk memastikan program ini berjalan dengan efektif, menyasar kelompok yang paling membutuhkan, serta berkontribusi dalam membangun generasi Indonesia yang sehat dan unggul,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mendukung keberlanjutan program ini. Dengan peningkatan anggaran ini, jangkauan program diperluas ke lebih banyak sekolah, posyandu, dan daerah tertinggal agar tidak ada anak yang tertinggal dari akses gizi yang baik. Pemerintah juga menggandeng berbagai pihak, termasuk sekolah dan lembaga kesehatan, untuk memastikan distribusi makanan bergizi dilakukan secara optimal.
“Pemerintah bekerja keras untuk memastikan program ini berjalan dengan efektif, menyasar kelompok yang paling membutuhkan, serta berkontribusi dalam membangun generasi Indonesia yang sehat dan unggul,” katanya.
Dengan peningkatan anggaran ini, jangkauan program diperluas ke lebih banyak sekolah, posyandu, dan daerah tertinggal agar tidak ada anak yang tertinggal dari akses gizi yang baik. Pemerintah juga menggandeng berbagai pihak, termasuk sekolah dan lembaga kesehatan, untuk memastikan distribusi makanan bergizi dilakukan secara optimal.