Jakarta – Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, terutama para pelajar.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengatakan bahwa adanya arahan dari Presiden Prabowo mengarahkan semua pihak terkait untuk terlibat dalam percepatan pelaksanaan program ini.

“Kami dikumpulkan untuk melakukan proses percepatan-percepatan yang perlu dilakukan, dan ini lintas sektoral. Mulai dari perencanaan di Bappenas, bantuan Kementerian Pertahanan, TNI, Polri, Menteri Desa, Menteri Koperasi, Menteri UMKM, Menteri Dalam Negeri, kemudian Menteri BUMN, dan lain-lain,” ujar Dadan.

Program ini menjadi prioritas karena tujuannya memastikan anak-anak sekolah memperoleh gizi yang cukup agar dapat belajar dengan baik. Keputusan ini juga mendapat dorongan dari Presiden Prabowo Subianto yang meminta agar target penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang dapat tercapai lebih cepat, yaitu pada September 2025, bukan lagi akhir tahun.

“Target utamanya yang Rp71 triliun itu nanti maksimal itu di 15 juta sampai 17,5 juta (penerima manfaat). Tapi Pak Presiden kan minta percepatan. Minta percepatan itu artinya 82,9 juta sudah harus menerima manfaat di akhir tahun” lanjut Dadan.

Dadan menjelaskan bahwa untuk mewujudkan percepatan tersebut, sumber daya manusia baru akan mulai beroperasi pada akhir Juli 2025. Setelah itu, mereka memerlukan dana sebesar Rp 25 triliun untuk mendukung kelancaran percepatan Program MBG.

“Nah kalau Pak Presiden menginginkan percepatan dan baru kita akan siap di September, karena SDM kita baru akan selesai di akhir Juli kan. Maka, setiap bulan kita akan butuh untuk tahun 2025 ini Rp25 triliun untuk percepatan,” pungkasnya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati juga menyatakan dukungannya terkait pengaturan anggaran. Anggaran program ini akan ditambah sebesar Rp100 triliun, yang mengarah pada peningkatan jumlah sentra distribusi.

“Jika Program Makan Bergizi Gratis ini ditingkatkan dari Rp71 triliun menjadi Rp171 triliun, jumlah sentra akan meningkat dan saya berharap ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia,” ujar Sri Mulyani.

Dengan adanya penambahan anggaran dan dukungan dari berbagai lembaga keuangan, diharapkan program MBG dapat berjalan dengan lebih efektif, menciptakan pemerataan, dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia.