Oleh: Nita Paramita )*
Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen nyata dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui peluncuran program Pemeriksaan Kesehatan Gratis yang ditargetkan menjangkau 60 juta warga pada tahun pertama pelaksanaannya di 2025. Program ini bukan sekadar inisiatif untuk mengobati penyakit, tetapi lebih menekankan pada upaya preventif guna menekan angka kematian akibat penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan diabetes.
Pentingnya pencegahan dalam sistem kesehatan menjadi perhatian utama pemerintahan Prabowo-Gibran. Data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2023 menunjukkan bahwa penyakit tidak menular merupakan penyebab utama kematian di Indonesia, dengan lebih dari 600.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit kardiovaskular. Angka ini menjadi dasar pertimbangan bagi Presiden Prabowo dalam mengambil langkah strategis melalui program kesehatan berbasis pencegahan.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi mengatakan kebijakan ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Pemeriksaan kesehatan gratis disediakan bagi seluruh lapisan masyarakat dengan skema skrining yang menyesuaikan kebutuhan berdasarkan kelompok usia. Hal ini mencakup deteksi dini penyakit bawaan lahir pada bayi, pemeriksaan obesitas dan diabetes pada remaja, hingga deteksi dini kanker dan penyakit kardiovaskular bagi orang dewasa dan lanjut usia.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,7 triliun dalam APBN 2025 guna memastikan keberlanjutan dan efektivitas program ini. Langkah ini menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menangani isu kesehatan nasional. Dengan pendekatan yang lebih sistematis dan berbasis data, program ini diharapkan mampu mengurangi beban ekonomi akibat biaya pengobatan yang tinggi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Penyelenggaraan program ini juga didukung oleh Kementerian Sosial (Kemensos) yang mengerahkan lebih dari 120.000 pendamping sosial untuk memastikan sosialisasi dan pelaksanaannya berjalan optimal. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan seluruh keluarga penerima manfaat (KPM) dari bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dapat mengakses layanan ini dengan mudah. Dengan jaringan pendamping sosial yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, proses penyebarluasan informasi mengenai pemeriksaan kesehatan gratis diharapkan menjangkau masyarakat kurang mampu dan kelompok rentan.
Program ini akan diimplementasikan melalui tiga skema utama, yaitu Cek Kesehatan Gratis (CKG) Hari Ulang Tahun bagi balita dan orang dewasa di atas 18 tahun, CKG Sekolah yang diperuntukkan bagi anak usia sekolah, serta CKG khusus bagi ibu hamil dan anak usia dini yang difokuskan pada layanan kesehatan ibu dan anak. Masyarakat dapat mengakses layanan ini melalui Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dengan proses pendaftaran yang sederhana, termasuk melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile yang memungkinkan pendaftaran secara daring.
Strategi pemerintah dalam mengintegrasikan program ini dengan teknologi digital juga patut diapresiasi. Dengan pemanfaatan aplikasi digital, masyarakat dapat dengan mudah mendaftar dan mendapatkan informasi terkait layanan kesehatan yang tersedia. Selain itu, sistem berbasis data akan membantu pemerintah dalam melakukan pemantauan dan evaluasi program sehingga pelaksanaannya dapat lebih efektif dan tepat sasaran.
Pemeriksaan kesehatan gratis juga merupakan bentuk implementasi amanat UUD 1945 Pasal 28H yang menjamin hak setiap warga negara untuk memperoleh layanan kesehatan yang layak. Pemerintahan Prabowo-Gibran menilai bahwa investasi di sektor kesehatan merupakan langkah esensial dalam membangun Indonesia yang lebih sehat dan produktif. Dengan adanya program ini, deteksi dini terhadap penyakit dapat dilakukan lebih cepat, sehingga intervensi medis dapat diberikan sebelum kondisi menjadi lebih parah.
Selain manfaat kesehatan, program ini juga berkontribusi pada peningkatan produktivitas masyarakat. Dengan kesehatan yang lebih baik, angka ketidakhadiran kerja akibat penyakit dapat diminimalkan, sehingga produktivitas tenaga kerja meningkat. Hal ini pada akhirnya akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dukungan berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan dan pemerintah daerah, menjadi kunci sukses dalam implementasi program ini. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyediakan fasilitas serta tenaga medis yang memadai sangat diperlukan guna memastikan bahwa layanan pemeriksaan kesehatan gratis dapat diakses oleh seluruh masyarakat, terutama di daerah terpencil dan terluar.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Adib Khumaidi mengatakan, program yang dicanangkan oleh Presiden tersebut merupakan langkah maju yang patut diapresiasi. Program pemeriksaan kesehatan gratis ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti deteksi dini penyakit, peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan, serta mengurangi beban biaya penyelenggaraan pengobatan atau perawatan kuratif.
Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan layanan yang telah disediakan. Kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin perlu terus didorong agar manfaat dari program ini dapat dirasakan secara luas. Dengan demikian, upaya pemerintah dalam menciptakan Indonesia yang lebih sehat dapat berjalan secara optimal dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan rakyat.
Komitmen Presiden Prabowo dalam membangun sistem kesehatan berbasis pencegahan menjadi langkah progresif dalam menangani tantangan kesehatan di Indonesia. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, program Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini diharapkan mampu menjadi tonggak awal dalam transformasi layanan kesehatan nasional menuju arah yang lebih baik. Ke depan, keberlanjutan program ini perlu terus diperkuat agar visi Indonesia Sehat dapat terwujud secara nyata.
)* Penulis adalah Pengamat Sosial Kemasyarakatan