Oleh : Salmon Kadepa )*

Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi Papua melalui strategi revitalisasi ekonomi yang berfokus pada transmigrasi lokal dan pembangunan pasar modern.

Pendekatan tersebut bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal dan menciptakan akses ekonomi yang lebih merata di Bumi Cenderawasih. Dengan perhatian besar dari Presiden kedelapan RI Prabowo Subianto, kebijakan-kebijakan ini dirancang untuk memastikan agar pembangunan yang ada mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh lapisan, serta memperkuat potensi ekonomi daerah.

Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara menilai bahwa transmigrasi dapat berfungsi sebagai salah satu upaya revitalisasi ekonomi Papua, tetapi dengan pendekatan yang lebih relevan dengan kondisi setempat.

Iftitah menegaskan bahwa transmigrasi di Papua tidak perlu selalu berupa perpindahan dari daerah padat penduduk seperti Jawa ke wilayah Papua, melainkan lebih efektif jika diimplementasikan dalam bentuk transmigrasi lokal.

Menurutnya, penduduk yang sudah tinggal di satu bagian wilayah Papua dapat dipindahkan ke daerah lain dalam wilayah tersebut, sesuai dengan pertimbangan tertentu dan kebutuhan pembangunan di kawasan tersebut. Dengan transmigrasi lokal, masyarakat Papua tetap dapat tinggal dan bekerja di tanah kelahirannya, tanpa perlu adanya arus migrasi besar-besaran dari luar daerah.

Lebih jauh, Iftitah juga mengungkapkan rencana Kementerian Transmigrasi untuk melakukan revitalisasi di 10 kawasan transmigrasi yang sudah ada di Papua. Langkah ini diharapkan tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan pemerataan pembangunan di wilayah yang berjuluk Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi tersebut.

Presiden Prabowo, sebagai Kepala Negara yang memahami pentingnya pembangunan Indonesia Timur, menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur dan fasilitas ekonomi lokal yang dapat menunjang perekonomian masyarakat setempat. Rencana ini sejalan dengan visi pemerintah dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, yang berfokus pada penguatan kesejahteraan masyarakat di Papua.

Selain program transmigrasi lokal, pengembangan pasar modern menjadi pilar lain dalam strategi revitalisasi ekonomi Papua. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menginformasikan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum telah menyelesaikan pembangunan Pasar Sanggeng di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Pasar tersebut bukan hanya sekadar fasilitas perdagangan, tetapi juga dirancang dengan konsep modern yang memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan pedagang. Dengan desain yang estetis dan lingkungan yang tertib, Pasar Sanggeng diharapkan menjadi pusat ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Pasar Sanggeng berdiri di atas lahan seluas 27.809 meter persegi dengan bangunan tiga lantai yang luasnya mencapai 21.519 meter persegi. Dengan dana yang bersumber dari APBN senilai Rp162,8 miliar, pembangunan ini ditujukan untuk mendukung kegiatan ekonomi kerakyatan di Manokwari, khususnya dalam menjamin distribusi bahan pokok serta menumbuhkan sektor UMKM.

Pembangunan pasar tersebut juga diproyeksikan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah, yang akan memperkuat ekonomi lokal serta menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Pemerintah berharap Pasar Sanggeng dapat menjadi contoh model pasar modern yang mampu berfungsi sebagai motor penggerak ekonomi di tingkat lokal.

Komitmen Presiden RI kedelapan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi terlihat dari target ambisius yang ingin dicapainya di bawah kepemimpinannya, yaitu pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.

Salah satu strategi utama untuk mewujudkan target tersebut adalah melalui pengembangan ekonomi digital. Di era digital seperti saat ini, pemanfaatan teknologi di sektor ekonomi terbukti dapat memberikan dampak besar dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, terutama di daerah-daerah yang memiliki potensi namun belum terhubung secara optimal dengan pusat-pusat ekonomi.

Direktur Ekonomi Digital CELIOS, Nailul Huda, menyampaikan bahwa integrasi teknologi digital dalam perekonomian dapat membuat aktivitas ekonomi menjadi lebih efektif dan produktif.

Teknologi digital membuka peluang besar bagi pelaku UMKM di Papua untuk mengembangkan bisnisnya tanpa terkendala oleh jarak geografis. Dengan kemudahan akses ke pasar yang lebih luas melalui teknologi, pelaku ekonomi di Papua bisa terhubung dengan konsumen di berbagai daerah lain di Indonesia. Ini merupakan salah satu upaya konkret dalam memperkuat fondasi ekonomi di Bumi Cenderawasih dengan memanfaatkan inovasi digital yang ada.

Revitalisasi ekonomi Papua melalui transmigrasi lokal, pembangunan pasar modern, dan digitalisasi merupakan langkah-langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Pendekatan yang melibatkan transmigrasi lokal tidak hanya mendekatkan masyarakat Papua dengan berbagai fasilitas ekonomi, tetapi juga memungkinkan mereka untuk tetap berada di tanah kelahirannya.

Pembangunan pasar modern seperti Pasar Sanggeng menyediakan sarana perdagangan yang layak dan mendukung pertumbuhan UMKM di daerah, sementara integrasi teknologi digital memberi peluang baru bagi pelaku usaha untuk berkembang di era ekonomi digital.

Melalui berbagai program strategis tersebut, pemerintah bertujuan menjadikan Papua sebagai wilayah yang mandiri secara ekonomi, berdaya saing, dan sejahtera. Komitmen kuat dari pemimpin bangsa kelahiran tahun 1951 serta dukungan dari kementerian terkait memperlihatkan upaya serius dalam menciptakan Papua yang lebih baik dan berdaya saing.

Dengan dukungan seluruh elemen masyarakat dan pemanfaatan sumber daya yang ada, Papua dapat berkembang menjadi wilayah dengan perekonomian yang kokoh dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat di wilayah tersebut.

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Bandung