Oleh: Khalilah Nafisah)*

Dalam peta geopolitik global yang terus bergerak dinamis, pentingnya kerjasama internasional menjadi semakin mendesak. Dua agenda besar yang diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2024, yaitu High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) Ke-2, menjadi simbol komitmen Indonesia dalam memperkuat kerjasama global. Forum-forum ini tidak hanya menandai peran Indonesia sebagai mediator global tetapi juga sebagai katalis dalam membentuk arah kerjasama internasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

HLF-MSP 2024, yang digelar di Bali, merupakan ajang yang mengumpulkan berbagai pihak dari berbagai sektor; pemerintahan, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil. Acara ini bertujuan untuk membahas dan menemukan solusi atas tantangan global yang kompleks. Forum ini tidak hanya sekadar pertemuan, tetapi juga sebuah laboratorium ide di mana berbagai pihak dapat berkolaborasi, menciptakan solusi inovatif yang dapat diterapkan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs).

Kesuksesan Indonesia sebagai Presiden G20 telah membuka jalan bagi inisiatif-inisiatif lanjutan seperti HLF-MSP, yang menunjukkan bagaimana kerjasama multipihak bisa menjadi kunci dalam mengatasi isu-isu global seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan krisis kesehatan publik. Forum ini diharapkan dapat memperkuat peran serta masyarakat dalam skala global dan meningkatkan efektivitas implementasi kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan.

HLF MSP 2024 menjadi bukti bagaimana Indonesia mampu menggalang kemitraan multi-pihak, melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, hingga akademisi. Forum ini menjadi katalisator untuk menciptakan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Mengusung tema “Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change,” HLF MSP 2024 mempertemukan banyak peserta dari berbagai negara dan organisasi internasional. Forum ini menjadi wadah untuk membahas isu-isu global yang mendesak, termasuk upaya mempersempit kesenjangan pembangunan antara negara-negara di Selatan dan Utara. 

Direktur Politik Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Internasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional /Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Hendra Wahanu Prabandani mengatakana bahwa Indonesia akan mendorong tiga hal penting untuk disepakati bersama negara-negera peserta Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High Level Forum on Multi-Stakeholders Partnership (HLF MSP) 2024.

Pertama, yakni Summary dan Rekomendasi Kebijakan. Hasil-hasil diskusi dan sesi paralel akan dirangkum dalam bentuk rekomendasi kebijakan yang konkret untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) pada 2030 dan mengimplementasikan kebijakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. 

Kedua adalah Komitmen dan Inisiatif Baru dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk swasta, filantropi, dan organisasi masyarakat sipil, untuk berkolaborasi dalam proyek pembangunan yang berfokus pada inovasi dan solusi alternatif.  Ketiga, Kerangka Kerja Sama Multipihak. Peningkatan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil akan difasilitasi melalui pembentukan platform kerja sama baru untuk pertukaran pengetahuan dan sumber daya yang efektif. 

Maka itu forum yang digelar 1-3 September 2024 di Bali tersebut tentu saja menjadi tonggak penting dalam sejarah diplomasi dan kerja sama pembangunan internasional, terutama antarnegara berkembang.  Dalam forum ini harapannya agar Indonesia dan para peserta bisa mendapatkan berbagai solusi alternatif dari kebuntuan-kebuntuan terhadap persoalan pembangunan. Sehingga semua pihak punya komitmen dan peran untuk diperjuangkan bersama.

Dengan forum yang berlangsung pada 1-3 September 2024 ini, Indonesia berupaya memperkuat peranannya dalam berbagai forum internasional dan mengokohkan posisinya sebagai pemimpin global dalam upaya menciptakan solidaritas yang inklusif. HLF MSP 2024 tidak hanya menjadi ajang diplomasi, tetapi juga sebagai manifestasi dari dedikasi Indonesia dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045, di mana pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif menjadi prioritas utama.

Berbeda tetapi searah, Indonesia Africa Forum atau IAF Ke-2 menyoroti potensi kerjasama antara Indonesia dan Afrika. Dengan tema “Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063,” forum ini tidak hanya merenungkan sejarah panjang hubungan antara Asia dan Afrika sejak Konferensi Asia-Afrika tahun 1955, tetapi juga membahas agenda-agenda strategis yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan saat ini. Kerjasama di bidang ketahanan pangan, energi, kesehatan, dan infrastruktur mineral menjadi fokus utama, mencerminkan kesadaran bersama pentingnya membangun kemandirian regional dalam konteks global.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan forum ini menjadi platform bagi multi pihak untuk tidak hanya berbagi kebijakan dan praktik terbaik, tetapi juga untuk menggalang dukungan finansial dan teknis dalam realisasi proyek-proyek yang telah dirancang. Penekanan pada pembangunan berkelanjutan dan kemajuan teknologi diharapkan mempercepat realisasi dari “Agenda 2063: The Africa We Want”, sekaligus membuka pintu bagi Indonesia untuk memainkan peran kunci dalam pembangunan ekonomi Afrika.

Keberhasilan kedua forum ini tidak terlepas dari kemampuan dalam menciptakan sinergi yang efektif antara berbagai pihak. HLF-MSP dan IAF bukan hanya tentang dialog, tetapi juga tentang bagaimana implementasi dari hasil-hasil dialog tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk aksi konkret. Sinergi yang dihasilkan dari forum ini diharapkan bisa menjadi katalis bagi perubahan sosial dan ekonomi, tidak hanya di Indonesia atau Afrika, tetapi juga di tingkat global. 

Kedua forum ini juga merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menegaskan kembali komitmennya pada multilateralisme dan kerjasama internasional. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, perlu adanya upaya yang terkoordinasi dan terintegrasi untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak mengenal batas negara. Indonesia, melalui penyelenggaraan forum-forum ini, memperlihatkan leadership dan dedikasinya dalam mewujudkan tatanan global yang lebih adil dan berkelanjutan.

Dengan mendekatnya pelaksanaan HLF-MSP dan IAF, mata dunia tertuju pada Indonesia. Ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk memperlihatkan kapasitasnya sebagai pemain global yang mampu membawa isu-isu lokal ke ranah global. Sinergi yang dihasilkan dari kedua forum ini bukan hanya memperkuat kemitraan internasional tetapi juga membantu dalam pencapaian SDGs, meningkatkan kesejahteraan ekonomi, dan menjamin keberlanjutan lingkungan. Melalui kerjasama yang inklusif dan berkelanjutan, HLF-MSP dan IAF 2024 diharapkan menjadi katalis untuk sebuah masa depan yang lebih cerah bagi semua.

)* Penulis adalah pegiat isu sosial Indonesia