Oleh: Nurul Janida )*

Pilkada adalah momen penting dalam demokrasi Indonesia. Namun, momen ini sering disusupi oleh informasi palsu atau hoax yang dapat mempengaruhi keputusan pemilih. Hoax bisa merusak kredibilitas calon, memecah belah masyarakat, dan menurunkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi. Oleh karena itu, penting untuk kiranya ada kolaborasi dan partisipasi masyarakat dalam menangkal hoax Pilkada. Kolaborasi ini bisa dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat beserta seluruh perangkat kepentingan terkait, baik Pemda, jajaran aparat keamanan, penegak hukum, kepolisian, tokoh masyarakat, tokoh agama.

Oleh karena itu penting kiranya seluruh jajaran bisa menjadi penggerak, sehingga upaya menangkal hoak, berita bohong, ujaran kebencian bisa efektif dilaksanakan. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Satuan Binmas Polres Kabupaten Touna telah mengadakan kegiatan Jumat Curhat untuk mendengar langsung aspirasi dan keluhan dari masyarakat di Kabupaten Touna.

Program ini menyasar para pedagang ikan dan masyarakat di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Uentanaga Bawah. Kegiatan ini dipimpin oleh KBO Satuan Binmas Ipda Riono, didampingi oleh Kanit Binkamsa Aiptu Sempo, Kanit Bhabinkamtibmas Aiptu Muh. Ikbal, dan Kanit Bintibsos Aipda Ade Saiful.

Dalam dialog dengan masyarakat, Ipda Riono menyampaikan bahwa tujuan melakukan dialog untuk menyerap aspirasi dan mengetahui langsung keluhan masyarakat terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Dengan adanya kegiatan ini, Satuan Binmas Polres Touna berharap dapat memperoleh banyak informasi dan masukan terkait permasalahan yang ada sehingga bisa segera ditangani dan diselesaikan.

Selain itu, Ipda Riono mengimbau warga untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing serta tidak terpengaruh oleh berita bohong atau hoax, terutama menjelang Pilkada. Harapannya, para pedagang dan warga dapat menghadapi permasalahan dengan bijaksana dan menjaga kerukunan bersama.

Upaya menciptakan suasana kondusif juga dilakukan di Kota Salatiga, Jawa Tengah. Aparat Polsek Tingkir Polres Salatiga Polda Jateng melakukan pertemuan silaturahmi kepada elemen masyarakat. Hal itu dimaksudkan untuk semakin mendekatkan diri dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda dalam rangka menjaga kondusifitas kamtibmas menjelang Pilkada Kota Salatiga tahun 2024. Bhabinkamtibmas Tingkir Lor Polsek Tingkir Polres Salatiga, Aiptu Sutarjo, melakukan silaturrahmi dengan KH Abdul Nasyir Asy’ari dan Ustadz Ahmad Munir Krajan. Dalam pertemuan tersebut, mereka bersepakat untuk menciptakan suasana sejuk di tengah masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada 22024.

Kita patut mengapresiasi dan mendukung kolaborasi aparat keamanan dan tokoh masyarakat mengajak warga untuk berperan aktif dalam menjaga situasi kamtibmas, termasuk menjaga keamanan dan kerukunan antar warga serta antar umat beragama.

Jajaran aparat keamanan dan tokoh masyarakat juga menyampaikan kepada warga untuk menjauhi minuman keras, perjudian, narkoba, dan tindakan asusila, serta tidak mudah percaya dengan berita hoax, utamanya jelang Pilkada.

KH Abdul Nasyir Asy’ari dan Ustadz Ahmad Munir selaku tokoh masyarakat Salatiga menyambut baik kehadiran aparat keamanan yang telah peduli dan merangkul masyarakat. Seluruh pihak dan jajarannya berkomitmen siap membantu menciptakan suasana yang sejuk, aman, dan kondusif, serta tidak mudah percaya pada berita hoax dan menjaga keamanan serta kerukunan antar warga.

Kapolres Salatiga, AKBP Aryuni Novitasari, menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran yang telah aktif melaksanakan patroli sambang di wilayah. Ia mengimbau semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan, kerukunan, dan tidak mudah percaya dengan berita hoax. Ia juga menekankan pentingnya menjauhi minuman keras, perjudian, tindakan asusila, narkoba demi terwujudnya Kota Salatiga yang aman dan kondusif.

Peran organisasi masyarakat dan LSM tidak kalah penting. Mereka dapat menjadi penghubung antara pemerintah, media, dan masyarakat dalam memerangi hoax. Organisasi ini dapat mengadakan workshop, seminar, dan kampanye yang menyasar berbagai kalangan masyarakat untuk menyadarkan mereka tentang bahaya hoax.

Masyarakat sendiri juga harus aktif berpartisipasi. Tidak hanya sebagai konsumen informasi, tetapi juga sebagai penyaring informasi. Masyarakat harus selalu skeptis terhadap informasi yang diterima, terutama yang tidak memiliki sumber jelas atau terlalu sensasional. Melaporkan konten hoax ke pihak berwenang juga merupakan langkah yang penting.

Kerja sama lintas sektor diperlukan dalam memerangi hoax Pilkada. Kolaborasi antara pemerintah, media, organisasi masyarakat, dan masyarakat umum akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dari hoax. Langkah ini akan memastikan Pilkada berjalan dengan adil dan transparan.

Pemerintah juga dapat berperan lebih proaktif dalam menyediakan sumber informasi resmi dan akurat terkait Pilkada. Ini bisa dilakukan melalui situs web resmi, media sosial, serta kerjasama dengan media massa untuk menyebarkan informasi yang benar. Selain itu, pemerintah dapat mengadakan pelatihan khusus untuk para aparat negara agar mereka mampu mengenali dan menangani hoax dengan cepat dan tepat.

Tak hanya itu, Platform media sosial memiliki tanggung jawab besar dalam memerangi hoax, mengingat banyaknya informasi yang tersebar melalui saluran ini. Mereka dapat meningkatkan algoritma deteksi hoax dan bekerjasama dengan lembaga fact-checking untuk memastikan informasi yang beredar benar adanya. Langkah-langkah tegas seperti memblokir akun yang terbukti menyebarkan hoax secara berulang juga perlu dilakukan untuk menjaga integritas informasi di dunia maya.

Kolaborasi yang baik antara semua pihak, harapannya hoax bisa diminimalisir. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas Pilkada, tetapi juga memperkuat demokrasi di Indonesia secara keseluruhan. Mari bersama-sama mendukung upaya menangkal hoax untuk masa depan yang lebih baik.

Dengan berbagai langkah dan peran seluruh pihak ini, diharapkan keamanan dan ketertiban menjelang Pilkada dapat terjaga dengan baik, sehingga proses demokrasi dapat berjalan dengan lancar dan damai.

)* Penulis adalah mahasiswa Malang tinggal di Jakarta