Oleh : Yowar Matulessy

Selalu saja membuat Papua dalam kondisi dan keadaan yang tidak aman, Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali melancarkan aksi kejam dan biadabnya dengan membunuh warga sipil di Yahukimo.

Dari sini terlihat bahwa memang dalam menjalankan aksi brutal tidak berperikemanusiaan itu, OPM memang sama sekali tidak pandang bulu untuk melukai dan bahkan membunuh siapapun yang mereka anggap menghalangi jalannya, bahkan termasuk masyarakat sipil orang asli Papua (OAP) sendiri yang sama sekali tidak bersalah.

Akibat adanya pembunuhan sangat sadis kepada masyarakat sipil di Yahukimo, sontak kini kondisi dan situasi di Papua membuat masyarakat resah. Seluruh hal tersebut lantaran keberadaan OPM.

Baru-baru ini, gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) kembali terjadi, yang mana pelakunya tidak lain dan tidak bukan yakni Organisasi Papua Merdeka di wilayah Yahukimo, Papua Pegunungan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) Papua, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan bahwa gangguan keamanan di Yahukimo tersebut berupa serangan tembakan kepada personel aparat yang sebenarnya mereka tengah berjaga di proyek perbaikan jalan dan jembatan PT. Garanta yang berlokasi di ruas jalan Kampung Massi, Distrik Dekal, Kabupaten Yahukimo.

Akibat adanya insiden penyerangan terhadap aparat keamanan dari pasukan gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) maka menjadikan satu orang atas nama Abdul Muzakir berusia 29 tahun tewas.

Mirisnya lagi, korban yang merupakan warga sipil itu tewas meregang nyawa karena adanya penganiayaan berat dari Organisasi Papua Merdeka terhadapnya. Cara membunuh dengan melakukan penganiayaan berat itu sungguh sangat keji dan biadab.

Menurut Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Yahukimo, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Heru Hidayanto bahwa kejadian sangat tragis itu bermula pada sekitar pukul 12:20 WIT ketika para personel aparat keamanan yang bertugas berjaga di wilayah perbaikan jalan mendapatkan gangguan dari gerombolan teroris musuh negara tersebut.

Aparat keamanan mendapatkan gangguan dari OPM yakni berupa adanya tembakan hingga 4 kali yang mengarah ke alat berat di lokasi kejadian. Tidak lama berselang, kemudian melintas truk yang di dalamnya terdapat masyarakat sipil dan berlokasi tidak jauh dari gangguan berada sehingga menyebabkan terjadinya penghadangan oleh sejumlah orang.

Sontak, karena ada keributan dan juga penghadangan oleh sejumlah orang, maka masyarakat sipil yang menumpang di truk tersebut langsung melarikan diri. Setelah menerima laporan dari masyarakat karena adanya situasi yang tidak kondusif, kemudian aparat keamanan langsung terjun bergerak dengan cepat ke lokasi kejadian.

Namun ternyata, sesampainya aparat keamanan di lokasi kejadian dan setelah melakukan proses penyisiran, OPM ternyata sudah melarikan diri juga karena takut berhadapan dengan para personel.

Meski begitu, di tempat kejadian perkara (TKP), aparat keamanan menemukan salah satu masyarakat sipil bernama Abdul Muzakir berusia 29 tahun yang sudah tergeletak bersimbah darah dengan kondisi truk yang tadi warga tumpangi sudah terbakar.

Senada Kepala Operasi (Kaops) Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Faizal Ramadhani membenarkan bahwa memang telah terjadi kasus pembunuhan yang mengakibatkan warga sipil meninggal dunia beserta dengan pembakaran satu unit truk oleh OPM.

Mengetahui adanya aksi dari gerombolan separatis asal wilayah berjuluk Bumi Cenderawasih tersebut, lantas aparat keamanan langsung menggencarkan giat patroli dan penyisiran serta upaya pengejaran kepada para pelaku tindak keji dan biadab itu.

Upaya pengejaran sendiri berlangsung dari personel aparat keamanan gabungan Polres Yahukimo dengan jajaran Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz 2024. Selain itu, pemeriksaan juga terjadi kepada para saksi guna bisa mengetahui seperti apa ciri-ciri dari para pelaku dan melakukan penyelidikan lebih lanjut lagi.

Seluruh personel aparat keamanan terus meningkatkan kesiapsiagaan dan juga kewaspadaan setiap anggota untuk mengantisipasi apapun dan bagaimanapun perkembangan situasi dan kondisi terkini di wilayah hukum Polres Yahukimo.

Tentunya seluruh jajaran aparat keamanan berkomitmen sangat kuat dengan sama sekali tidak berhenti dalam melakukan pengejaran hingga semua pelaku tertangkap dan menjalani tindak sangat tegas.

Pasalnya, keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah Tanah Papua merupakan tanggung jawab Pemerintah melalui jajaran aparat keamanan. Tidak hanya itu, namun kepada masyarakat setempat hendaknya bisa tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh OPM serta mampu bekerja sama dalam mewujudkan Bumi Cenderawasih yang aman dan damai dengan cara melaporkan kepada pihak berwajib apabila menjumpai pergerakan apapun dari gerombolan teroris musuh negara itu.

Dengan adanya kerja sama yang baik dan terintegrasi bersama dengan seluruh masyarakat setempat orang asli Papua (OAP), maka bukan tidak mungkin situasi kamtibmas di Yahukimo akan mampu berangsur pulih kembali setelah sempat mencekam dan memanas karena ulah biadab OPM.

Tidak henti-hentinya OPM terus bertindak keji dan biadab dengan menyebarkan teror di tengah masyarakat, termasuk di wilayah Yahukimo sehingga masyarakat setempat resah akibat lantaran adanya kasus pembunuhan kepada warga sipil.

)* Mahasiswa Papua Tinggal di Manado