Oleh : Sabrina Aulia )*
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Indonesia akan menjadi momen penting dalam menentukan arah pembangunan daerah di masa mendatang. Dalam proses demokrasi ini, peran generasi muda sangatlah krusial. Generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dan berkontribusi positif dalam menciptakan pemerintahan yang lebih baik.
Generasi muda, yang sering disebut sebagai “Generasi Milenial” dan “Generasi Z”, memiliki jumlah yang signifikan dalam demografi pemilih Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 60% dari total penduduk Indonesia adalah mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Ini berarti bahwa generasi muda memiliki potensi suara yang besar dalam Pilkada 2024.
Partisipasi politik generasi muda tidak hanya terbatas pada memberikan suara. Mereka juga dapat terlibat dalam berbagai kegiatan politik, seperti menjadi anggota tim kampanye, relawan pemantau pemilu, atau bahkan mencalonkan diri sebagai kandidat. Semangat dan energi yang dimiliki oleh generasi muda dapat menjadi pendorong utama dalam memastikan proses Pilkada berjalan dengan lancar dan transparan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng, Komang Dudhi Udiyana, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menyukseskan Pilkada 2024. Ia mengatakan kesuksesan Pilkada 2024 tidak hanya bergantung pada peran penyelenggara, tetapi juga pada partisipasi generasi muda dalam mempersiapkan diri sebagai penerus kepemimpinan di masa depan.
Peranan penting generasi muda yang dimaksud di sini adalah menjaga nilai-nilai Pancasila dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri untuk memastikan keberlanjutan kepemimpinan yang baik di Indonesia. Menyoroti pentingnya sosialisasi pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan serentak pada 27 November mendatang diharapkan anak muda bisa datang ke TPS dan ikut memilih di Pilkada 2024.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Achmad Rasyid mengatakan, dalam proses demokrasi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, generasi muda memiliki peran penting. Pasalnya, sebagian besar pemilih nantinya adalah generasi muda. Oleh karena itu, mereka memiliki peran yang strategis.
Menurutnya, ide maupun gagasan banyak lahir dan muncul dari para generasi muda. Bahkan, suara mereka bukan hanya sebagai pemilih untuk menentukan kepala daerah periode selanjutnya, tetapi generasi muda juga memiliki peluang besar.
Kesadaran politik dan demokrasi pemuda mulai terbentuk dalam rangka menyukseskan Pilkada 2024. Dalam upaya membangun kesadaran politik guna mendukung kelancaran Pilkada Kulonprogo 2024 mendatang, Barisan Muda (BM) Partai Amanat Nasional PAN Kulonprogo, Yogyakarta menggelar diskusi politik bersama organisasi kepemudaan Muhammadiyah.
Diskusi Pemuda bertajuk ‘Peran Pemuda Dalam Menciptakan Pilkada Berkualitas di Kabupaten Kulonprogo’ dibuka Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulonprogo, Nurudin, dengan nara sumber Wakil Ketua PDM Agus Sujarwo, Ketua BM PAN DIY Heri Fahamsyah dan mantan Ketua BPC Hipmi setempat Abdul Malik Arroihan.
Acara ini mendapat apresiasi positif Ketua BM PAN DIY, Heri Fahamsyah. Apalagi diskusi dan sinergitas antara BM PAN bersama jajaran Pemuda Muhammadiyah Kulonprogo tersebut kali pertama digelar di wilayah DIY. Hampir 60 persen pemilih merupakan generasi muda, termasuk pemilih pemula. Sehingga mereka harus didorong agar tidak diam tapi ikut menarasikan kemajuan daerah.
Ketua BM PAN Kulonprogo, Agus Sugiharto mengatakan, pemuda memiliki peranan penting dalam menentukan masa depan Kulonprogo. Melalui diskusi tersebut, para pemuda diharapkan memahami tanggungjawab dan mengembangkan pemikiran rasional serta membangun kesadaran politik untuk Kulonprogo yang lebih baik. Peran mahasiswa sebagai anak muda sangat penting dalam Pilkada 2024.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Indrawan Susilo mengatakan peran mahasiswa dalam pilkada yaitu sebagai pemantau. Sebagai pemantau harus memiliki independensi. Karena akan memantau jalannya proses pilkada untuk pemerintahan baru nantinya.
Selain itu sebagai pemantau juga harus ada keinginan dan keberanian. Karena ketika kampus bergerak menjadi pemantau maka orang-orang yang berniat merusak demokasi pasti berfikir dua kali. Hal tersebut dikarenakan kampus ini paling independen dan idealis. Ini peluang anak mahasiswa tersebut melakukan aktualisasi diri.
Salah satu tantangan utama dalam Pilkada adalah rendahnya tingkat pendidikan politik di kalangan masyarakat. Generasi muda, dengan akses yang lebih luas terhadap informasi dan pendidikan, dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran politik di kalangan masyarakat.
Melalui kegiatan diskusi, seminar, dan kampanye edukatif, generasi muda dapat membantu masyarakat memahami pentingnya partisipasi dalam Pilkada dan bagaimana memilih pemimpin yang berkualitas. Kesadaran kritis ini sangat penting untuk memastikan bahwa pemilih tidak mudah terpengaruh oleh politik uang atau kampanye hitam.
Peran generasi muda dalam Pilkada 2024 sangatlah penting. Dengan jumlah yang signifikan dalam demografi pemilih, kemampuan dalam menggunakan teknologi dan media sosial, serta potensi untuk membawa inovasi dalam kampanye politik, generasi muda dapat menjadi kunci kesuksesan Pilkada. Meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, dengan kolaborasi dan upaya yang tepat, generasi muda dapat berkontribusi secara positif dalam menciptakan pemerintahan yang lebih baik dan demokratis di Indonesia.
)* Penulis merupakan pengamat politik dalam negeri