Pemerintah Daerah Papua telah mengambil langkah besar dalam merealisasikan pembangunan yang berkelanjutan di wilayahnya, dengan salah satu fokus utama pada pembangunan infrastruktur di Moskona. Wilayah Moskona, yang terletak di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, kini menjadi pusat perhatian karena potensi strategisnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pembangunan di Papua tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki kondisi infrastruktur, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Hal ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi. Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah pembangunan infrastruktur di Moskona.
Moskona adalah wilayah yang memiliki potensi besar untuk berkembang, namun sebelumnya kurang mendapat perhatian yang memadai. Dengan adanya pembangunan infrastruktur, Moskona diharapkan dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di Kabupaten Teluk Bintuni dan sekitarnya.
Wakil Kepala Suku Besar Moskona di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Simson Orocomna, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Teluk Bintuni atas selesainya pembangunan jalan penghubung di Distrik Masyeta.
Jalan tersebut menghubungkan beberapa kampung seperti Menarefa, Sumuy Lama, Sumuy Baru, Marisetim Lama, hingga ke Distrik Moskona Utara dan Moskona Timur. Simson Orocomna, yang juga mantan Kepala Distrik Moskona Timur, mengungkapkan bahwa sebelumnya masyarakat di kawasan tersebut harus menggunakan transportasi udara untuk menuju Ibukota Kabupaten. Namun, dengan adanya pembangunan jalan yang menggunakan anggaran APBD Kabupaten Teluk Bintuni, masyarakat kini dapat menikmati akses darat yang lebih mudah dan terjangkau.
Jalan tersebut dibangun sehingga akses dari Moskona Utara dan Moskona Timur lancar seratus persen, masyarakat sudah bisa mengakses dengan mobil hilux, sudah tidak pakai pesawat perintis seperti dulu.
Tokoh masyarakat Moskona itu menyampaikan bahwa Pembangunan jalan tersebut merupakan hasil dari usulan masyarakat saat Musrembang tingkat Distrik. Untuk itu, Simson menyampaikan terima kasih kepada Bupati Teluk Bintuni dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Teluk Bintuni yang telah mendengar aspirasi masyarakat adat dan membuka akses jalan tersebut.
Meski begitu, Simson juga mengingatkan adanya kebutuhan untuk membangun jembatan penghubung di beberapa titik sungai yang belum terbangun. Seperti pembukaan jembatan untuk ke kota dengan melalui jembatan Kali Meyos karena sering dilalui oleh mobil dan kerap dilewati air kali yang cukup melimpah.
Simson Orocomna juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk melanjutkan pembangunan jalan di lokasi yang pernah terjadi insiden terhadap pekerja jalan beberapa tahun lalu. Ia menegaskan bahwa pembangunan jalan provinsi dari Sumuy hingga Moskona Utara harus dilanjutkan meskipun ada insiden penembakan pada akhir 2022 yang menewaskan empat pekerja proyek.
Jalan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi itu dari Sumuy hingga Moskona Utara, karena jalan di Moskona Barat itu saat ada insiden penembakan yang hingga saat ini pembangunan jalan itu belum dilanjutkan sampai sekarang.
Ia mengusulkan agar Pemerintah Papua Barat membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat setempat untuk melanjutkan proyek yang tertunda tersebut guna mencegah terulangnya insiden serupa.
Senada dengan hal tersebut, warga asal Suku Moskona, Srikandi menjelaskan Jalan Merdey – Mogoy sendiri menghubungkan beberapa distrik, yakni Distrik Merdey, Distrik Biscoop, Distrik Masyeta, Distrik Moskona Utara, Distrik Moskona Utara Jauh, dan Distrik Moskona Timur. Diharapkan kolaborasi antar instansi ini terus berlanjut dan merespon kebutuhan masyarakat tidak hanya di wilayah Merdey dan distrik-distrik di wilayah Moskona, tetapi juga di distrik-distrik lain di Kota dan pesisir.
Aksesibilitas adalah kunci utama dalam pembangunan wilayah yang terpencil seperti Moskona. Pemerintah daerah telah memulai pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan Moskona dengan wilayah-wilayah lainnya di Teluk Bintuni. Jalan ini tidak hanya akan memudahkan mobilitas masyarakat, tetapi juga akan membuka akses untuk distribusi barang dan jasa, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Pembangunan infrastruktur di Moskona tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat, tetapi juga memiliki dampak positif yang lebih luas. Beberapa dampak positif yang dapat diharapkan antara lain peningkatan kualitas hidup, peningkatan aktivitas ekonomi, peningkatan investasi, hingga pemberdayaan masyarakat.
Pemerintah daerah di Papua berkomitmen untuk terus melanjutkan pembangunan di Moskona dengan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini mencakup pelibatan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, serta kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan lembaga internasional.
Solidaritas dukungan terhadap upaya pembangunan Papua dapat dikatakan lebih penting terutama dalam menghadapi sejumlah aksi yang terus dilancarkan kelompok OPM. Pembangunan yang berkelanjutan secara tidak langsung menunjukkan Papua yang damai dan dapat menguntungkan masyarakat Papua termasuk menggerakkan perekonomian lokal.
Pembangunan infrastruktur di Moskona adalah salah satu langkah konkret yang diambil oleh pemerintah daerah Papua untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan fokus pada pembangunan jalan, fasilitas kesehatan, sarana pendidikan, dan infrastruktur energi, diharapkan Moskona dapat menjadi contoh sukses pembangunan berkelanjutan di Papua. Upaya ini memerlukan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, untuk mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan.
)* Penulis merupakan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik