Oleh :  Yohanes Wenda )*      

Pemerintah Republik Indonesia (RI) memberikan pendidikan gratis bagi seluruh masyarakat Tanah Air tanpa terkecuali dan tidak pandang bulu, utamanya bagi mereka orang asli Papua (OAP) hingga di pelosok pedalaman daerah berjuluk Bumi Cenderawasih tersebut. Hal itu tentu saja menjadi bukti hadirnya negara dalam memajukan Sumber Daya Manusia (SDM).

Pendidikan gratis memang merupakan sebuah hak yang hendaknya mampu seluruh masyarakat terima tanpa terkecuali, terlebih itu sudah termaktub ke dalam perintah Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yakni mewajibkan bagi negara untuk mampu memberikan pendidikan kepada seluruh rakyatnya tanpa terkecuali, utamanya warga kurang mampu dan mereka yang tinggal di pelosok.

Oleh karena itu, bagi orang asli Papua (OAP), adanya bantuan dari pemerintah dalam memberikan pendidikan secara gratis, tanpa adanya biaya sedikit pun tentunya merupakan sebuah berkah yang tidak tertandingi, karena akan menjadikan generasi penerus mereka semakin memiliki kualitas dan daya saing akibat pendidikan yang mumpuni tadi.

Salah satu wujud nyata dari bagaimana upaya pemerintah memberikan pendidikan secara gratis dan merata bahkan hingga bagi orang asli Papua (OAP), yakni adanya dukungan pembiayaan Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) di wilayah berjuluk Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi itu.

Pemberian beasiswa oleh pemerintah tersebut melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Seorang penerima program pendidikan gratis dari pemerintah, Yulion Mirin memiliki mimpi, bahwa tidak hanya sebatas untuk memberdayakan dirinya sendiri, namun bisa memberikan dampak positif bagi kehidupan seluruh anak yang berada dalam situasi kesulitan.

Negara hadir dalam memastikan agar seluruh pihak, generasi penerus bangsa ini mampu memiliki akses pada pendidikan yang jauh lebih tinggi lagi meski mereka memiliki keterbatasan secara finansial.

Selain itu, termasuk lantaran adanya dukungan penuh dan kehadiran langsung pemerintah untuk benar-benar memastikan manfaat pendidikan gratis menjangkau seluruh pihak, maka terdapat pula sosok anak sangat membanggakan dari Tanah Papua, yakni Jose Nerotou yang bahkan dirinya mampu menarik perhatian Elon Musk.

Memang belakangan, nama Jose Nerotou juga sempat terus menjadi bahan perbincangan yang cukup hangat di media sosial. Pasalnya, bocah SD asal Papua tersebut sempat mengajar kalkulus kepada para mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen).

Bagaimana kegigihan dan kecerdasan bocah itu mampu menginspirasi banyak sekali orang bahkan di taraf dunia. Dengan adanya sosok itu, sekali lagi menjadi bukti bahwa keterbatasan usia dan latar belakang perekonomian sama sekali tidak menjadi penghalang untuk mencapai kesuksesan. Oleh karenanya, pendidikan gratis memang merupakan hak bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk orang asli Papua (OAP).

Pada tahun 2023 lalu, pemerintah telah memberikan beasiswa kepada sebanyak 7.614 mahasiswa asal Papua, daerah khusus atau 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) serta anak repatriasi atau buruh migran melalui Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).

Dari keseluruhan tersebut, sebanyak 1.321 orang atau sekitar 17,35 persen darinya merupakan siswa lulusan Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) yang berasal dari Bumi Cenderawasih. Kemudian untuk mereka yang berasal dari wilayah 3T, terdapat 1.931 mahasiswa.

Melalui Kemendikbud Ristek, pemerintah memberlakukan program pendidikan gratis tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan pemerataan melalui tingginya perluasan akses dan kesempatan belajar pada Pendidikan Tinggi, khususnya bagi pelajar dari Wilayah Papua, daerah 3T dan para anak pekerja migran di daerah perbatasan NKRI.

Keberadaan program afirmasi pendidikan merupakan langkah yang sangat strategis dari pemerintah untuk menghadirkan pendidikan yang layak dan juga berkualitas. Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Papua Pegunungan, Ginas Kogoya bahwa keberadaan program itu jelas memberi kesempatan bagi seluruh anak di wilayah 3T.

Adapun program afirmasi pendidikan tersebut meliputi Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK). Dengan adanya bantuan pendidikan itu, maka memungkinkan generasi muda penerus harapan masa depan Papua lebih bersemangat dan memiliki tekad yang kuat untuk mampu mengubah tantangan menjadi peluang.

Pemanfaatan kesempatan berupa pendidikan gratis yang pemerintah berikan kepada orang asli Papua (OAP) dengan sebaik-baiknya akan mewujudkan pendidikan yang lebih tinggi, kesempatan belajar dengan tekun dan menjadi mereka terus bersemangat dalam mengejar cita-citanya untuk menjaga nama baik daerah.

Pihak Dinas Pendidikan Provinsi Papua Pegunungan kemudian mengucapkan banyak rasa terima kasih atas seluruh dukungan penuh dan dedikasi semua pihak, utamanya pemerintah dalam mendukung program afirmasi pendidikan.

Adanya kerja sama dan kolaborasi dalam menghadirkan lingkungan pendidikan yang baik demi terciptanya kualitas sumber daya manusia (SDM) Papua menjadi berkualitas dan berdaya saing memang merupakan hal yang sangat penting.

Untuk seluruh orang asli Papua (OAP), pemerintah memang terus memberikan perhatian penuhnya sebagai bentuk kehadiran langsung negara kepada rakyat, utamanya untuk menangani permasalahan mengenai pemerataan pendidikan dengan memberikan akses pendidikan secara gratis.

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Bandung