Bali – Indonesia membawa semangat perdamaian dalam diplomasi air atau hydro-diplomacy di perhelatan akbar 10th World Water Forum yang berlangsung di Bali.

Dengan kerja sama dan komitmen yang kokoh, Indonesia ikut memastikan bahwa air harus bisa menjadi penyokong terciptanya perdamaian, stabilitas, pertumbuhan, kemajuan, dan kesejahteraan bagi semua makhluk hidup di Planet Biru ini.

Hal ini ditunjukkan oleh 13 pemimpin delegasi yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke – 10 di Nusa Dua, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinisi Bali. Para pemimpin delegasi yang hadir makin memperkuat upaya kerja sama dan kolaborasi dalam mengatasi masalah pengelolaan air dan sanitasi global.

Kehadiran 13 pimpinan dari berbagai unsur tersebut, menandakan World Water Forum ke – 10 membuka peluang para pemangku kepentingan itu menjalin kolaborasi berkaitan dengan solusi air dan sanitasi.

Sebab, dalam pertemuan tingkat tinggi itu, para pemangku kepentingan itu akan saling berinteraksi secara intensif untuk menghasilkan kesepakatan atau komitmen bersama berkaitan dengan solusi air dan sanitasi yang diimplementasikan secara nyata. Dalam pembukaan World Water Forum ke – 10 di Nusa Dua, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinisi Bali pada Senin (20/5/2024), Presiden Jokowi berulang kali menegaskan mengenai pentingnya kerja sama dunia dalam mengatasi persoalan air global.

“Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Forum Air Sedunia yang ke-10 untuk meneguhkan komitmen bersama dan merumuskan aksi nyata pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam Forum Air Dunia ini, terdapat tiga poin yang secara konsisten didorong Indonesia, yaitu pertama meningkatkan prinsip solidaritas dan inklusivitas untuk mencapai solusi bersama negara-negara pulau kecil dan yang mengalami kelangkaan air; kedua, melakukan hydro diplomacy untuk kerja sama konkret dan inovatif menghindari persaingan dalam pengelolaan air lintas batas; dan ketiga memperkuat political leadership sebagai kunci sukses kerja sama menuju ketahanan air berkelanjutan.

Melalui forum ini, Indonesia juga mengangkat empat inisiatif baru, yaitu penetapan world lake day, pendirian center of excellence di Asia Pasifik, tata air berkelanjutan di negara pulau kecil, serta penggalangan proyek-proyek air.

Presiden Jokowi menyebut, air bukan sekedar produk alam tetapi produk kolaborasi yang mempersatukan kita, sehingga butuh upaya bersama untuk menjaganya. Presiden Jokowi berharap, antarpemangku kepentingan yang hadir dalam ajang World Water Forum ke – 10 dapat menjalin kerja sama di masa depan. Jadikan, ajang tersebut, sebagai pintu masuk untuk memperkuat jalinan kerja sama, khususnya dalam solusi air dan sanitasi. []