Bali – Penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali melahirkan solusi konkret dalam menghadapi berbagai tantangan permasalahan air dunia.

Dalam forum tersebut, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya peran air dalam kehidupan manusia.

Menurut Presiden, tata kelola air yang bermasalah, selain dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, juga berpotensi memicu perang dan menjadi sumber bencana. Oleh karena itu, Indonesia mendorong empat inisiatif konkret dalam WWF ke-10.

“Too much water maupun too little water, keduanya dapat menjadi masalah bagi dunia,” kata Presiden Joko Widodo saat membuka Pertemuan Tingkat Tinggi WWF ke-10.

Presiden Jokowi menegaskan WWF ke-10 sangat strategis untuk merevitalisasi aksi nyata dan komitmen bersama dalam mewujudkan manajemen sumber daya air terintegrasi.

“Tiga hal yang konsisten didorong Indonesia, antara lain, pertama meningkatkan prinsip solidaritas dan inklusivitas untuk mencapai solusi bersama, terutama bagi negara-negara pulau kecil dan yang mengalami kelangkaan air,” paparnya.

Selain itu, lanjut Jokowi, Indonesia juga mendorong pemberdayaan hydro-diplomacy untuk kerja sama konkret dan inovatif, menjauhi persaingan dalam pengelolaan sumber daya air lintas batas.

“Bagi Indonesia memperkuat political leadership merupakan kunci sukses berbagai kerja sama menuju ketahanan air berkelanjutan,” imbuhnya.

Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan empat inisiatif baru yang diusung oleh Indonesia dalam World Water Forum ke-10 yakni penetapan World Lake Day, pendirian Center of Excellence di Asia Pasifik, tata kelola air berkelanjutan di negara pulau kecil dan penggalangan proyek-proyek air.

“Air bukan sekedar produk alam, tapi merupakan produk kolaborasi yang mempersatukan kita sehingga butuh upaya bersama untuk menjaganya,” pungkas Jokowi.

KOL World Cleanup day, Andi Bahari mengatakan air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh mahkluk hidup. Sehingga, keberadaannya sumber air yang bersih harus dijaga dengan baik oleh seluruh pemangku kepentingan di Indonesia.

Salah satu cara menjaga air tetap bersih, lanjut Andi, dengan membersihkan setiap sampah pada sumber air maupun sungai pada sejumlah wilayah di tanah air. Ia meyakini, upaya tersebut akan berpengaruh terhadap pengelolaan air yang berkelanjutan.

“Membersihkan sampah erat kaitan dengan keberlanjutan sumber air. Sehingga menjadi isu skala nasional sanget berkaitan dengan keberlangsungan air di masa depan,” kata Andi.

Pada kesempatan sama, Cinta Laura selaku Communication Ambassador World Water Forum turut mendorong keterlibatan kaum muda dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan air yang lebih baik di masa depan.

“Kita bisa menanamkan kepedulian untuk menciptakan aksi nyata pada generasi muda terhadap pengelolaan air berkelanjutan. Jika tidak, maka tidak ada aksi yang bisa dilakukan dan makin banyak orang yang tidak peduli terhadap air,” ujar Cinta Laura.