Bali – Dosen Hubungan Internasional Universitas Nasional (UNAS), Dr. Hendra Maujana Saragih, S.IP, M.Si, angkat bicara soal manfaat Indonesia dalam menjadi tuan rumah KTT World Water Forum WWF Bali 2024.
Ia menegaskan bahwa penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) 2024 di Bali merupakan bukti nyata kepercayaan dunia terhadap kemampuan Indonesia dalam mengelola sumber daya air.
“Indonesia sangat beruntung menjadi tuan rumah WWF di Bali, karena diyakini dapat menjadi pionir pergerakan pengelolaan air di dunia,” ujar Hendra kepada media di Jakarta, Rabu (16 Mei 2024).
Hendra, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Program Studi di UNAS, mengungkapkan bahwa dalam dua tahun terakhir, Indonesia telah menjadi tuan rumah berbagai acara tingkat dunia.
“Mata dunia tertuju ke Indonesia. Dalam dua tahun terakhir, Indonesia dipercaya menyelenggarakan acara strategis yang dihadiri banyak kepala negara,” tambahnya.
World Water Forum ke-10 akan diselenggarakan di Bali pada 18-24 Mei 2024. Menurut Hendra, forum ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk memperlihatkan kemampuannya dalam mengelola air bersih dan memperkuat posisinya di panggung internasional.
Sebelumnya Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Murodi, M.Ag, menambahkan bahwa WWF 2024 adalah ajang yang tepat untuk mengatasi masalah ketersediaan air bersih bagi seluruh makhluk hidup.
“Air merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan sehari-hari. Melalui forum ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga ketersediaan air bersih,” jelas Prof. Murodi.
Beliau berharap forum ini dapat menghasilkan diskusi yang konstruktif tentang pemeliharaan air bersih, baik untuk Indonesia maupun dunia. “Harapannya, World Water Forum menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup umat manusia,” tambahnya.
Di sisi lain, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Prof. I Nyoman Budiana, menyoroti pentingnya sinergi lembaga negara dalam menjaga keamanan selama acara berlangsung. “Aparat keamanan, TNI, Polri, BNPT, dan intelijen bekerja sama mengatasi permasalahan keamanan di Bali,” kata Nyoman.
Nyoman juga mengapresiasi peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam pengamanan acara. “Hadirnya BNPT penting untuk mengoordinasikan aparat penegak hukum dan memitigasi potensi aksi terorisme,” tuturnya.
Lebih lanjut, Nyoman Budiana yakin bahwa WWF ke-10 akan berlangsung aman dan lancar dengan dukungan keamanan lokal, termasuk pecalang. “Kearifan lokal Bali akan membantu memastikan acara berjalan tenang dan sukses,” ujarnya.
Nyoman berharap WWF 2024 dapat memberikan pembelajaran penting bagi masyarakat Bali tentang pelestarian air. “Masyarakat harus terus menghemat dan melindungi sumber daya air,” tambahnya.