Bali – Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), hingga Badan Intelijen Negara (BIN) terlibat dalam pengamanan World Water Forum atau WWF ke -10 di Bali.

Dalam forum air sedunia yang digelar sejak 18-25 Mei 2024 tersebut, peran intelijen memiliki arti penting untuk mendeteksi segala resiko ancaman keamanan.

Keberadaan BIN dalam mengamankan event internasional bukanlah yang pertama lantaran institusi pimpinan Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., Ph.D. itu telah terlibat dalam berbagai kegiatan kenegaraan. Seperti, KTT G20, KTT ASEAN ke -42 di Labuan Bajo, KTT ASEAN ke-43 di Jakarta, hingga KTT AIS di Bali.

Keberadaan BIN dan institusi keamanan lain diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat maupun para delegasi yang hadir.

Terkait hal tersebut, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan menjelaskan bahwa Korlantas Polri siap mengamankan rute lalu lintas para tamu negara.

“Kita akan bergabung dengan teman-teman dari TNI untuk pengawalan Kepala Negara, atau setingkat Kepala Negara maupun yang mewakili Kepala Negara. Nanti kita akan BKO-kan ke Paspampres sehingga nanti pada pelaksanaannya untuk pengamanan VVIP dibawah kendali operasi TNI,” ungkap Kakorlantas

Lebih lanjut, Kakorlantas juga melakukan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik.

“Pada pelaksanaannya nanti Polri akan melaksanakan beberapa rekayasa lalu lintas di beberapa ruas jalan seperti jalan yang mengarah ke GWK itu kita akan berlakukan rekayasa lalu lintas, kemudian di lokasi parkir ada buffer zone sehingga pada pelaksanaannya nanti ke tempat atau venue akan menggunakan shuttle bus,” terangnya.

Sebelumnya, pihak Kopasgat TNI AU telah mengerahkan puluhan penembak jitu atau sniper untuk mengamankan WWF ke -10.

“Kalau tim Matan sendiri dan sniper jumlahnya 24 terlibat di KTT di Bali nanti,” kata Komandan Wing Komando I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Nange.

Menurut Komandan Wing Komando I Kopasgat itu, puluhan sniper itu merupakan bagian dari 100 personel Wing Komando I Kopasgat yang dikirimkan ke Bali guna mengamankan WWF-ke 10.

Lebih lanjut, Komandan Wing Komando I Kopasgat Helmi membeberkan bahwa selain mengirim personel, Kopasgat turut mengerahkan berbagai alutsista. Diantaranya Rudal Chiron dan Smart Hunter.

Untuk diketahui, Rudal Chiron dikerahkan untuk menjaga wilayah udara di Bali saat WWF berlangsung. Adapun Smart Hunter yang merupakan alat radar pendeteksi akan dikerahkan untuk memantau aktivitas di udara.

Keberadaan alutsista maupun personel TNI-Polri hingga BIN diharapkan mampu mengoptimalkan keamanan sebelum, saat, hingga pasca pelaksanaan WWF ke -10.