NASIONAL
5/16/20241 min read
Bali – Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan Badan Intelijen Negara (BIN) terus bersinergi dalam mengamankan penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar pada 18 – 25 Mei 2024.
Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto telah meminta jajarannya mengantisipasi segala risiko ancaman yang mengganggu rangkaian penyelenggaraan WWF ke-10 di Nusa Dua, Bali.
“Termasuk diantaranya adalah ancaman bencana alam, dengan menyiapkan rencana pengamanan terpadu. Berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), risiko-risiko gangguan akibat bencana alam harus bisa diminimalisir”, ujar Panglima TNI.
Sementara itu, Kapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyebut bahwa TNI menurunkan 12.000 personel dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), dan Angkatan Laut (AL) untuk menjaga perhelatan WWF di Bali.
“Para personel tersebut bertanggung jawab atas pengamanan dan kesehatan selama acara,” kata Kapuspen TNI.
Di lain pihak, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho juga menekankan pentingnya sinergitas aparat keamanan sebagai kunci suksesnya Operasi Puri Agung 2024 terkait pengamanan WWF ke-10.
“Ajang internasional ini sebagaimana event yang sudah terselenggara sebelumnya, dapat dijadikan kesempatan emas bagi Indonesia memperkenalkan pariwisata, khususnya Bali. Oleh karenanya, aparat keamanan harus bersinergi menyukseskan ajang tersebut,” ujar Sandi.
Di sisi lain, BIN juga memastikan pengamanan kawasan-kawasan yang menjadi venue utama dan sekitarnya untuk penyelenggaraan WWF 2024 ini. Selain itu, BIN juga turut mengantisipasi sejumlah ancaman teror dan gangguan lainnya, agar WWF ke-10 dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Persiapan pengamanan WWF ke-10 di Bali terus dilakukan aparat keamanan dalam upaya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para delegasi yang hadir sebagai langkah preventif, serta mendukung suksesnya gelaran WWF ke-10.