Oleh : Made Agus Sanjaya )*
Pemerintah terus mematangkan seluruh infrastruktur dan kesiapan lain jelang perhelatan akbar World Water Forum (WWF) ke -10 di Bali. Salah satu aspek penting yang terus disiapkan Pemerintah adalah Media Center yang menjadi working space bagi jurnalis dalam meliput dan mengabarkan Forum Air Sedunia dimana hal tersebut perlu untuk mendapat apresiasi luas seluruh masyarakat termasuk elemen jurnalis.
Pelaksanaan Forum Air Sedunia atau World Water Forum (WWF) ke-10 akan digelar di Indonesia. Kali ini, Provinsi Bali terpilih sebagai tuan rumah ajang bergengsi tersebut. Keberadaan forum tersebut juga dianggap menjadi momentum penting untuk berdiskusi, berbagi pengetahuan, dan mencari solusi atas tantangan global terkait sumber daya air.
Gelaran WWF ke-10 akan diselenggarakan pada 18 – 25 Mei di Kawasan Nusa Dua Bali dan mengusung tema “Air untuk Kesejahteraan Bersama”. Terdapat 230 sesi forum tematik, 55 side events, serta 10 sesi khusus dalam acara ini. Acara tersebut juga akan menghadirkan ribuan orang dari ratusan negara di dunia. Adapun keterpilihan Indonesia sebagai tuan rumah, diputuskan dalam acara WWF ke-9 yang digelar di Dakar, Senegal.
Dalam menyambut acara besar ini, peran Media Center menjadi sangat krusial. Pasalnya, keberadaan Media Center tidak saja menjadi tempat berkumpulnya para jurnalis, namun juga “ruang kerja” bagi para insan wartawan untuk melakukan berbagai kerja-kerja jurnalistik hingga bersilaturahmi maupun bertukar gagasan dengan para jurnalis lain dari berbagai belahan dunia lainnya.
Selanjutnya, Media Center dalam acara besar seperti World Water Forum tidak hanya menjadi tempat untuk menyajikan informasi, tetapi juga menjadi jantung dari komunikasi dan penyebaran pesan. Mengingat pentingnya keberadaan Media Center tersebut, Pemerintah pun terus mengebut kesiapan berbagai hal, sehingga para jurnalis dapat bekerja dengan lancar dan nyaman.
Terkait hal tersebut, Kemenkominfo telah menyiapkan Media Center World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Provinsi Bali. Keterangan tersebut disampaikan secara langsung oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong kepada awak media beberapa waktu silam. Dalam keterangannya, Usman Kansong turut menyebut bahwa Media Center WWF ke-10 itu akan mampu menampung hingga seribu orang.
Dirjen IKP Kementerian Kominfo itu menambahkan Media Center itu memiliki berbagai fasilitas penunjang kerja jurnalis peliput World Water Forum ke-10 itu, seperti akses internet cepat dan WiFi yang disediakan penyelenggara layanan telekomunikasi seluler nasional.
Selanjutnya, Dirjen Usman Kansong menjelaskan penyediaan fasilitas infrastruktur telekomunikasi di Bali untuk jurnalis maupun peserta atau delegasi WWF 2024 dinilai bukan menjadi tantangan berarti karena BNDCC memiliki segudang pengalaman penyelenggaraan event internasional.
Khusus untuk internet, Dirjen IKP itu pun memastikan keandalan konektivitas internet untuk para awak media. Sebab menurutnya, internet di Media Center yang tersedia memiliki kategori kecepatan super cepat, yaitu mencapai 10 Gps. Kecepatannya sama seperti saat perhelatan ASEAN dan G20 yang sudah berlalu. Kapasitas itu sudah sangat baik dan tidak memiliki kendala.
Dirinya pun menyampaikan bahwa Kemenkominfo telah berkoordinasi dengan BSSN untuk turut serta menjaga keamanan siber selama acara WWF ke-10 berlangsung. Menurut Dirjen IKP Usman Kansong tersebut, kerja sama dengan BSSN telah terjalin dalam berbagai event internasional seperti KTT AIS maupun KTT G20. Sebab menurutnya, Pemerintah banyak menerima serangan-serangan siber yang mencoba mengganggu berlangsungnya acara tersebut.
Kesiapan infrastruktur khususnya di Media Center merupakan salah satu kunci kelancaran dalam pemberitaan media terhadap event tersebut. Dalam era digital seperti sekarang, konektivitas internet yang cepat dan stabil menjadi kebutuhan mendasar.
Pemerintah Indonesia juga telah memiliki segudang pengalaman dalam menggelar Media Center, sehingga Media Center WWF ke -10 akan dilengkapi dengan audiovisual yang canggih untuk mendukung presentasi dan konferensi pers. Dengan adanya kesiapan infrastruktur Media Center yang memadai, maka hal tersebut akan menjadi fondasi penting dalam menjamin bahwa pesan-pesan penting terkait air dapat disampaikan dengan efektif kepada masyarakat luas.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kemitraan yang kuat dengan berbagai pihak terkait merupakan kunci keberhasilan Media Center. Dalam hal ini, kolaborasi antara pemerintah, jurnalis, dan sektor swasta sangatlah penting. Oleh karenanya, melalui kerja sama yang solid, Media Center dapat mengamplifikasi suara dan pesan yang berkaitan dengan isu-isu air, sehingga menciptakan kesadaran yang lebih besar di masyarakat.
Dalam menyongsong World Water Forum Bali ke-10, kesiapan Media Center adalah kunci utama dalam memastikan bahwa pesan-pesan penting terkait air dapat sampai kepada semua pihak yang terlibat. Dengan infrastruktur yang memadai, tim yang kompeten, dan kemitraan yang kuat, Media Center memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang mendorong tindakan nyata dalam pengelolaan sumber daya air global.
Komitmen Pemerintah dalam menyediakan Media Center yang proporsional, megah, dan nyaman bagi kerja jurnalis tentu saja patut untuk diapresiasi. Oleh karenanya, diharapkan semua pihak dapat menjaga dan mendukung kenyamanan di Media Center agar kerja-kerja jurnalistik dapat terus terlaksana, dan pesan-pesan tentang pengelolaan air dapat tersosialisasikan secara masif kepada masyarakat di seluruh dunia.
)* Penulis adalah jurnalis independen, tinggal di Bali