Oleh: Mayang Dwi Andaru

Peranan aktif dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal menjadi sangat penting, sebagai salah satu penggerak ekonomi nasional,  utamanya untuk terus menunjang berlangsungnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Tentunya seluruh pihak dari berbagai macam lapisan elemen masyarakat harus berperan aktif dalam mendukung keberlangsungan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, tidak terkecuali pula dari para pelaku UMKM, terlebih mereka merupakan kelompok penggerak ekonomi nasional selama ini.

Dengan kehadiran para pelaku UMKM yang besar jumlahnya serta masifnya transaksi ekonomi masyarakat Indonesia kepada mereka, menjadikan sektor tersebut terus menjadi penggerak ekonomi nasional, yang mana termasuk juga peranan aktifnys sangat penting pula untuk semakin menunjang IKN Nusantara.

Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) menyampaikan bahwa peranan dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah, khususnya pada bidang makanan dan minuman jelas memiliki peranan yang sangat penting di Nusantara, Provinsi Kalimantar Timur.

Hal tersebut berkaitan pula dengan upaya untuk terus menyehatkan masyarakat dan terus menjaga bagaimana produktivitas dari para pekerja di sana. Oleh karenanya pembinaan kepada para pelaku UMKM juga sangat penting agar mereka mendapatkan perhatian yang lebih besar.

Menjaga kesehatan seluruh masyarakat di wilaya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan tugas utama dari Otorita IKN. Hal itu mulai dari menjaga makanan dari para pekerja dan masyarakat, maka pihak OIKN bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menggelar pelatihan keamanan pangan siap saji.

Direktur Pelayanan Dasar Otorita IKN, Suwito menyatakan bahwa makanan yang sehat dapat mencegah penularan penyakit foodborne disease atau penyakit yang bisa tertular melalui makanan, sementara untuk makanan yang bergizi jelas dapat menjaga kesehatan dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

Di sisi lain, Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Hanung Harimba Rachman mengucapkan bahwa pihaknya sangat menginginkan supaya mayoritas produk dan barang yang berada di IKN Nusantara merupakan hasil dari produk UMKM lokal.

Keinginan tersebut juga terus mereka upayakan dengan terus membuka pembahasan bersama dengan OIKN untuk membahas bagaimana Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Kreatif di sana, lantaran akan mampu semakin memberi kesempatan lebar bagi pelaku UMKM.

Kemenkop UKM ingin terjadi pembagian porsi jenis produk lokal dan impor di IKN Nusantara. Meski begitu, alangkah lebih baiknya jika mayoritas produk yang berada di sana bisa terdominasi oleh produk dalam negeri.

Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif OIKN, Muhsin Palinrungi menjelaskan bahwa ekonomi kreatif di wilayah tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang, berkat ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang melimpah dan juga keanekaragaman sumber daya alam (SDA).

Sementara itu, Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi mengutarakan bahwa pihaknya melakukan pembangunan ekosistem perusahaan rintisan (startup) serta UMKM juga di sana.

Pembentukan ekosistem baik itu untuk startup serta UMKM menjadi sangat penting, terlebih dalam target untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang. Terlebih, dengan adanya peningkatan usia produktif, perlu juga adanya pengembangan lapangan pekerjaan di sektor digital dan kreatif.

Pihak OIKN mendukung penuh pengembangan ekosistem yang mampu menunjang perusahaan rintisan (startup) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai bagian dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Tidak hanya melibatkan peranan aktif dari para pelaku UMKM saja, namun pembangunan IKN juga melibatkan para penduduk lokal agar mereka tidak hanya sekedar menjadi penonton saja di daerahnya, namun sekaligus mampu berperan atau tampil sebagai aktor dalam pembangunan melalui beragam cara seperti program pembinaan, pelatihan literasi digital, upskilling dan reskilling.

Sebagimana dalam Lampiran Rencana Induk IKN dalam Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, di dalamnya menyatakan bahwa IKN sendiri menjadi mesin penggerak perekonomian bagi Kalimantan dan juga menjadi pemicu penguatan rantai nilai domestik di seluruh kawasan Timur Indonesia.

Realisasi akan proyek tersebut menempatkan bangsa ini dalam posisi yang jauh lebih strategis pada jalur perdagangan dunia, kemudian aliran investasi bisa meningkat, dan juga terjadi inovasi teknologi secara signifikan.

Selain itu, pembangunan IKN Nusantara juga akan menjadi percontohan bagi bagaimana pengembangan kota yang hijau serta berkelanjutan yang lengkap oleh penerapan teknologi terkini di dalamnya.

Visi besar dalam slogan “Kota Dunia untuk Semua” tidak hanya mampu menggambarkan masyarakat yang akan tinggal di IKN pada masa depan saja, namun juga sekaligus menggambarkan bagaimana kondisi lingkungan yang akan mendapatkan program pemulihan dan terus dipertahankan.

Baik proyek IKN Nusantara ataupun para pelaku UMKM sendiri, keduanya memang merupakan penggerak ekonomi nasional yang sangat kuat, sehingga peranan dari para pebisnis lokal menjadi sangat penting untuk terus menunjang keberlangsungan Ibu Kota Nusantara.

*) Analis pada Lembaga Sadawira Utama