Oleh : Ramzi Harli )*
Aceh Youth Creative Hub (AYCH) atau Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (Amanah) yang berdiri atas inisiasi Badan Intelijen Negara (BIN) Republik Indonesia mampu wujudkan para generasi muda yang inspiratif dan sekaligus mampu mengembangkan aktivitas ekonomi yang jauh lebih produktif di masyarakat.
Dengan adanya wadah bernama AYCH Amanah tersebut, maka para generasi muda penerus bangsa di Aceh terus digembleng dan disatukan ke dalam sebuah himpunan untuk menjadi para pemuda yang inspiratif dan berprestasi. Pasalnya, dalam Youth Creative Hub tersebut menjadi sarana peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi mereka sehingga, seluruhnya mampu menyalurkan banyak bakatnya.
Tentunya dengan kehadiran AYCH atau Gedung Pusak Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (Amanah) itu, maka para pemuda di Serambi Aceh akan menjadi jauh lebih bersemangat dan mereka mampu dipersiapkan sebagai generasi penerus yang unggul untuk bersaing demi mampu membangkitkan perekonomian wilayah dengan jauh lebih produktif.
Ketika para pemuda di Aceh memiliki sikap yang siap untuk bersaing, maka bukan tidak mungkin kebangkitan berbagai macam sektor termasuk usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan semakin maju, sehingga perekonomian di sana juga lebih maju dan berkembang.
Dalam gedung AYCH Amanah tersebut tentunya banyak pihak terkait lainnya yang membantu dalam mendidik serta menggembleng para pemuda di Aceh untuk terus maju, salah satunya adalah Komunitas Aneuk Muda Unggul dan Hebat (AMANAH).
Mereka menggandeng ARC-PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK) untuk memberdayakan para pemuda atau generasi milenial di daerah yang terkenal dengan senjata tradisional bernama Rencong sebagai ciri khasnya itu demi pengembangan ekonomi kreatif, salah satunya berbasis minyak nilam Aceh.
Awal mula dilakukannya pelatihan yang diinisiasi oleh AMANAH yakni dengan berfokus pada sebanyak empat produk dari turunan nilam seperti parfum, body butter, pomade dan sabun body wash.
Ketua Komunitas Aneuk Muda Unggul dan Hebat (AMANAH), Muhammad Tanwier menyampaikan bahwa nilam sendiri merupakan salah satu dari sembilan komunitas unggulan yang dimiliki oleh Aceh dengan nilai ekonomi tinggi.
Maka dari itu, tidak mengherankan mengapa nilam menjadi komoditas ekspor dan juga menjadi bahan baku pada berbagai produk industri hingga di mancanegara. Jelas sekali bahwa dengan adanya pelatihan pemanfaatan nilam Aceh kepada para pemuda tersebut, diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi lokal melalui gerakan para pemuda itu.
Meski memiliki nilai ekonomi yang tinggi bahkan sangat dibutuhkan oleh pasar secara mancanegara, namun nyatanya nilam sebagai komoditas unggulan di Serambi Mekkah sempat banyak dilupakan oleh masyarakatnya sendiri.
Sampai pada akhirnya, ARC-USK termasuk AMANAH melakukan berbagai macam cara dan upaya menjadikannya kini nilam Aceh mulai bangkit kembali dan menjadi salah satu produk komoditas yang menjanjikan.
Rektor Universitas Syiah Kuala Apresiasi AMANAH dan BIN
Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Marwan menyampaikan apresiasi sangat tinggi kepada Amanah. Menurutnya, Amanah merupakan wadah perkumpulan bagi merupakan wadah perkumpulan bagi para pelaku UMKM industri kreatif dan pemuda dalam meningkatkan ekosistem bisnis dan ekonomi di Provinsi Aceh.
Dirinya pun turut mengucapkan terima kasih kepada terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia yang telah memberikan kesempatan bagi generasi muda Aceh khususnya agar bisa lebih berkontribusi dalam pengembangan wirausaha di Aceh.
Senada, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan IAIN Banda Aceh Syaifulah Idris menyebut bahwa Lembaga Amanah memiliki tujuan untuk melakukan pengembangan dan pembinaan UMKM dengan melibatkan mentor terlatih di berbagai bidang usaha. Tak lupa, dirinya turut mengajak Para Pemuda dan Pemudi Aceh untuk ikut berpartisipasi dan meningkatkan perekonomian Aceh secara bersama-sama.
Berkat AYCH Amanah Hilirisasi dan UMKM Nilam Semakin Meningkat Mampu Atasi Resesi Ekonomi
Kepala Atsiri Research Center Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (ARC-PUIPT) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK), Syaifullah Muhammad mengatakan bahwa sejauh ini banyak sekali pihak yang telah terlibat dalam pengembangan inovasi dan hilirisasi pada nilam Aceh, termasuk salah satunya adalah BIN.
BIN mendapatkan tugas secara langsung dari Presiden untuk membangun ekonomi lokal Aceh melalui program AMANAH (Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat). Pada program tersebut, para pemuda itu mendapatkan banyak bekal seperti pelatihan, produksi hingga pendampingan inovasi untuk produk turunan nilam.
Para generasi muda penerus bangsa itu seluruhnya dilatih membuat dan memproduksi empat produk inovasi turunan nilam, kemudian mereka dilatih membuat kemasan, melakukan branding dan digital marketing produk bahkan juga disediakan alat produksi untuk kesinambungan usaha mereka.
Terjadinya penguatan hilirisasi produk nilam Aceh jelas mampu menguatkan ekonomi lokal di masyarakat dan sekaligus menciptakan ekosistem baru yang menyebabkan seluruh masyarakat Aceh menjadi jauh lebih mandiri.
Para pemuda yang inspiratif dan terjadinya peningkatan produktivitas pada perekonomian lokal di Aceh bahkan hingga berpotensi menembus pasar mancanegara tersebut seluruhnya berkat adanya bimbingan dari Badan Intelijen Negara melalui Aceh Youth Creative Hub (AYCH) atau Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (Amanah).
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute, tinggal di Aceh