Oleh: Yansen Walerai*

Pemerintah Republik Indonesia (RI) membangun kesejahteraan seluruh masyarakat di Papua dengan cara terus mendorong adanya peningkatan bagi kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal di wilayah tersebut.

Pasalnya, memang menjadi sangat penting adanya peningkatan kualitas SDM lokal itu berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Jika kualitas dari manusianya tidak meningkat, maka bagaimana mungkin terwujud perbaikan taraf hidup?

Terlebih, dalam hal ini berarti pemerintah juga berupaya untuk mewujudkan pembangunan namun memberdayakan, atau bisa dikatakan secara bottom-up. Hal tersebut merupakan pendekatan yang sangat baik jika dibandingkan dengan upaya pendekatan secara top-down yang bisa saja justru terkesan ‘memaksakan kehendak’ dan tidak sesuai dengan aspirasi warga.

Dalam kaitannya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat orang asli Papua (OAP) menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Nunung Nuyantono sangat optimis pada wilayah Bumi Cenderawasih mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem.

Beberapa langkah yang dilakukan oleh Pemerintah RI untuk bisa menuntaskan masalah kemiskinan ekstrem di Papua adalah dengan mengidentifikasi terlebih dahulu wilayah mana yang menjadi prioritas program, kemudian mengajak dan mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder terkait agar bersama-sama mengambil peran dalam proses bisnis dalam rangka menangani kemiskinan yang multidimensi itu.

Lebih lanjut, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan target penutunan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada tahun 2024 ini, yang mana target tersebut enam tahun lebih cepat dari target Sustainable Development Goals (SDGs).

Sehingga melalui adanya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022, seluruh pihak seperti Gubernur hingga Bupati atau Walikota memang ditugaskan untuk mengoordinasikan dan memimpin langsung upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayah mereka masing-masing.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk meminta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Papua Tengah untuk terus membuat program yang mampu mendorong peningkatan kesejahteraan bagi orang asli Papua (OAP) setempat.

Melihat dari bagaimana kondisi masyarakat provinsi paling Timur Tanah Air itu, tentunya memang perlu ada perhatian yang sangat serius dari banyak pihak dalam rangka peningkatan kondisi perekonomian mereka sehingga juga berdampak pada meningkatkan kesejahteraan warga.

Adapun beberapa cara telah dijalankan seperti identifikasi wirausaha pemula dan menjalankan pelatihan bisnis, yang mana hal tersebut diupayakan oleh Dinas Administrasi dan Kependudukan Catatan Sipil. Adanya galak tersebut diharapkan bisa meningkatan perekonomian setempat.

Pemerintah pusat juga telah menjalankan pemekaran daerah baru yang semakin mempermudah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi serta mendorong kesejahteraan masyarakat, tinggal bagaimana cara untuk mengoptimalisasikannya, termasuk melalui langkah strategis yang sesuai dengan karakteristik masyarakat dan kearifan lokal.

Masih berkaitan dalam upaya untuk membangun kesejahteraan masyarakat di Papua, namun melalui sektor peningkatan kualitas SDM, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Wondama, Papua Barat menggandeng Universitas Terbuka (UT) dalam rangka mendukung pada sektor pendidikan itu.

Pemkab Teluk Wondama dan Unit Program Belajar Jarak Jauh – Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) menandatangani nota kesepahaman (MoU). Bupati Hendrik Mambor mengakui bahwa kehadiran UT sangat banyak membantu Pemda dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Papua.

Bukan tanpa alasan, pasalnya Universitas Terbuka dinilai telah banyak sekali memberikan berbagai macam kemudahan dalam hal bagaimana menjalankan pendidikan tinggi di daerah Papua sehingga terjadi peningkatan kualitas SDM menjadi semakin maju.

Adanya kerja sama antara UT dengan Pemda setempat di Papua itu merupakan sebuah langkah maju yang diambil untuk membantu seluruh masyarakat di Bumi Cenderawasih, utamanya dari kalangan yang kurang mampu supaya mereka tetap bisa mengakses pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan kualitas SDM.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan pada taraf apapun, termasuk kesejahteraan. Karena tanpa ditunjang dengan adanya SDM yang berkualitas, maka akan banyak sekali aspek pembangunan yang justru menjadi terhambat.

Dengan banyaknya sumber daya manusia, terlebih para pemuda, maka sebenarnya potensi Papua sangat besar untuk terus mengalami percepatan pembangunan, namun hal tersebut akan terjadi selama aspek kualitas SDM mereka juga membaik.

Pendidikan yang baik jelas akan menyasar kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah Papua guna mendorong peningkatan pada taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Pemenuhan pada hak para generasi muda Bumi Cenderawasih yang tinggal di daerah yang masih tertinggal harus terus dilakukan dengan membuka akses pada pendidikan yang berkualitas, berdasarkan dengan nilai-nilai luhur sesuai dengan pilar negara, kemudian bersifat berkelanjutan untuk masa depan bangsa pula.

Semua hal telah diupayakan oleh Pemerintah RI dalam rangka terus mendorong adanya peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Papua, termasuk juga dalam upaya untuk mendukung mereka mengalami peningkatan kualitas SDM lokalnya.

*) Mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo