Oleh : Priyo Santoso )*
Pemerintah Republik Indonesia (RI) berhasil menumbuhkan ekonomi nasional di titik yang aman dan relatif stabil meski di tengah gempuran ketidakpastian dunia. Meski demikian, masih saja terdapat pihak tidak bertanggung jawab yang justru berupaya melakukan provokasi agar terjadi demonstrasi dalam momentum menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-79, yaitu saat Pidato Kenegaraan Presiden RI.
Oleh karena itu, lantaran sebentar lagi merupakan sebuah momentum penting bagi bangsa, alangkah baiknya seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menanggapi adanya upaya provokasi dari segelintir pihak tertentu dan ajakan untuk melakukan aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang justru berpotensi melahirkan kericuhan dan ketidakstabilan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Terlebih, apabila masih saja ada pihak yang berupaya untuk menyebarkan provokasi dan juga propaganda dengan tujuan mengajak masyarakat melakukan unjuk rasa atau aksi demonstrasi dengan isu ekonomi yang tidak relevan, maka jelas hal tersebut sama sekali tidak patut diikuti karena justru Pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah sangat berhasil memastikan pertumbuhan ekonomi nasional tetap tangguh di tengah ketidakpastian dunia.
Dalam satu dekade era kepemimpinan pemerintahan Presiden Jokowi atau selama 10 tahun terakhir ini, ekonomi nasional memiliki daya tahan yang sangat kuat bahkan meski menghadapi gempuran dari banyak arah.
Selama era pemerintahan Presiden RI ke-7 tersebut, perekonomian di Indonesia bahkan pernah menghadapi berbagai macam tantangan yang sebenarnya tidak mudah, seperti pandemi COVID-19, kemudian ketegangan atau konflik geopolitik, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China hingga adanya suku bunga tinggi global untuk waktu yang lama.
Namun ternyata, meski di tengah berbagai tantangan tersebut, kinerja ekonomi nasional mampu mencatatkan berbagai perkembangan yang luar biasa dan patut mendapatkan apresiasi tinggi, termasuk juga bisa bangkit dan bahkan kembali pulih dari dampak pandemi COVID-19, dengan kondisi inflasi yang terkendali, stabilitas sistem keuangan pun tetap terjaga hingga ekonomi yang tumbuh dengan solid meski di tengah ketidakpastian global.
Salah satu strategi Presiden Jokowi dalam memastikan supaya pertumbuhan ekonomi agar tetap terjaga, yakni sebagaimana arahannya dalam Sidang Kabinet Perdana yang berlangsung di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kepala Negara menginstruksikan kepada jajarannya untuk mewaspadai dan mengantisipasi terkait Purchasing Managers’ Index (PMI). Dirinya menekankan supaya jajarannya benar-benar mampu waspada dan berhati-hati. Terdapat beberapa komponen yang patut mendapatkan perhatian lebih seperti pada sektor produksi, pesanan baru atau order baru dan juga sektor employment.
Agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga, Presiden menyoroti perlunya belanja produk, penggunaan bahan baku lokal dan juga perlindungan terhadap industri dalam negeri. Selain itu, pemerintah mendorong pencarian pasar non tradisional dan potensi pasar ekspor baru.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Deni Surjantoro menjelaskan bahwa selama ini kebijakan fiskal yang Pemerintah RI lakukan sudah adaptif, sehingga menjadi tidak heran mengapa stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional terus terjaga dengan baik.
Sampai pertengahan Agustus 2024 ini, meski terus terbayangi oleh risiko ketidakpastian global, namun ternyata ekonomi Indonesia masih tumbuh dengan solid di angka 5,05 persen secara tahunan (yoy) pada triwulan kedua 2024. Pertumbuhan perekonomian tersebut juga terbantu dengan adanya konsumsi rumah tangga yang juga bertumbuh hingga 4,93 persen dari sisi pengeluaran dan sektor manufaktur juga naik hingga 3,95 persen dari sisi produksi.
Inflasi domestik terus terjaga di level 2,13 persen karena adanya harga pangan yang semakin terkendali. Bukan hanya itu, namun kinerja APBN pun terus terjaga dengan baik karena aktivitas belanja negara yang optimal.
Di tengah dinamika perekonomian global yang masih tinggi, pertumbuhan ekonomi nasional ternyata masih terus terjaga dengan positif karena konsumsi yang terjaga kuat beserta pertumbuhan pada sektor investasi. Selain itu, Pemerintah RI juga terus mengoptimalkan peran APBN sebagai shcok absorber dalam melindungi masyarakat dan menjaga kestabilan perekonomian nasional.
Dengan adanya ketidakpastian ekonomi global itu, hal ini dimanfaatkan oleh kelompok kepentingan yang tidak bertanggung jawab untuk memprovokasi dan mengancam stabilitas Tanah Air, salah satunya seruan untuk melakukan aksi unjuk rasa atau demonstrasi dan berbagai seruan ketidakpercayaan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mengecam keras adanya tindakan provokasi tersebut dan melihat bahwa memang ada oknum yang sengaja memanfaatkan situasi untuk mendiskreditkan kinerja pemerintah dan kelompok itu jelas tidak suka dengan pemerintahan yang saat ini memimpin.
Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan adanya berbagai isu yang muncul, termasuk upaya segelintir pihak yang berusaha memprovokasi dan mengajak berdemo. Karena nyatanya, justru Pemerintah di era kepemimpinan Presiden Jokowi mampu terus mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil. Terlebih menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79, hendaknya seluruh pihak tetap kompak untuk saling mendukung dan membantu, agar situasi Kamtibmas tetap terjaga.
)* Penulis adalah Pengamat Masalah Ekonomi