AMANAH Aceh
Aceh — Berkat pelatihan AMANAH, kini kelompok disabilitas bisa mendapatkan akses secara merata dan semakin luas akan lapangan pekerjaan yang terbuka lebar.
Hal tersebut terwujud melalui Pelatihan Pramusaji kepada Teman Tuli, sehingga memungkinkan 5 peserta terbaik langsung mendapatkan kesempatan bekerja di kafe dan restoran Aceh.
Salah satu instruktur pelatihan pramusaji AMANAH, Normansyah mengatakan bahwa terdapat semangat yang sangat luar biasa dari teman tuli untuk terus mengasah diri mereka.
Meski memiliki keterbatasan, namun nyatanya kelompok disabilitas tersebut menunjukkan progres yang maksimal.
“Progresnya luar biasa, walaupun memang kawan-kawan tuli ini perlu waktu untuk belajar atau untuk praktik di tempat kerja yang non tuli karena ada keterbatasan,” ujar Normansyah.
Termasuk pula, selama pelatihan dari Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat itu berlangsung, yakni sejak 29 Juli hingga 1 Agustus 2024 di Ivory Coffee, Banda Aceh, seluruh peserta menunjukkan antusiasme dan keseriusan mereka.
“Kita pikir mereka sangat serius. Selama ini, tak ada dunia kerja yang menampung tapi begitu dikasih kesempatan mereka tak menyia-siakan kesempatan itu dan bekerja keras,” tutur Normansyah.
“Insyaallah ada lima orang yang terbaik. Kemudian, nanti mereka akan ditempatkan (bekerja),” pungkasnya.
Pada kegiatan pelatihan tersebut, Aceh Youth Creative Hub (AYCH) atau Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) memfasilitasi segala hal agar kelompok disabilitas bisa menguasai teknik dari produk olahan kopi khas setempat.
Seorang ahli kopi, sekaligus instruktur pelatihan di Ivory Coffee, Ken Munthe menjelaskan bahwa kegiatan pemberdayaan itu memperkenalkan kopi, utamanya gayo sebagai produk khas daerah.
“Kegiatannya kita memperkenalkan kopi terutama kopi gayo,” katanya.
Lebih lanjut, Ken mengaku bahwa dirinya sangat mendukung seluruh kegiatan AMANAH karena menjadikan kelompok disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik.
“Aku merasa senang karena ini luar biasa. Dan, teman-teman kita yang tuli bisa mendapat pekerjaan dengan baik,” dia menandasi.
Sementara itu, Kepala Balai Pelatihan Vokasi Produktivitas (BPVP) Banda Aceh, Rahmad Faisal menilai bahwa kegiatan pelatihan AMANAH itu sangat luar biasa karena memperlakukan dan memposisikan semua peserta setara.
“Kegiatan ini luar biasa, kita tak ada perbedaan saat melatih bagi teman-teman tuli,” katanya.