Oleh: Cut Putri Intan )*
Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mengangkat nilai budaya lokal dalam berbagai macam pendekatan, termasuk salah satunya adalah pelatihan pada dunia fashion kepada para pemuda.
Pengangkatan suatu nilai budaya dari setiap daerah di Indonesia memang merupakan upaya pemerintah melalui Badan Intelijen Negara (BIN) selama ini sehingga menjadikan nilai budaya lokal daerah di Tanah Air bahkan mampu menjadi sangat terkenal dan mendunia.
Terlebih, bukan menjadi perkara yang mudah untuk mewujudkan hal tersebut, demi terus mengangkat nilai budaya lokal daerah hingga menjadi terkenal bahkan mendunia, perlu ada pendekatan yang tepat, serta para agen pembawa yang tepat pula, seperti halnya para anak muda.
Sedangkan untuk bisa mendekati para generasi muda penerus bangsa pada saat ini, memang harus ada pula pemahaman serta pengetahuan bagaimana mendatangkan sesuatu yang mampu menarik minat atau hati mereka, salah satunya adalah dengan adanya pelatihan dalam dunia ataupun bidang yang mereka minati, seperti fashion.
Tidak tanggung-tanggung, bahkan pelatihan yang AMANAH berikan itu mampu mendatangkan sangat banyak manfaat secara positif, termasuk salah satunya yakni melatih para peserta agar mereka memiliki ciri khas atau DNA dalam brand yang mereka buat, sehingga bisnis yang anak muda kembangkan itu mudah tertanam dalam benak konsumennya.
Banyak sekali inspirasi dan juga upaya pemberdayaan yang Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat lakukan dalam memberdayakan para pemuda di wilayah berjuluk Negeri Rencong tersebut.
AMANAH memang mengadakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk bisa memperkenalkan sejarah dan budaya Aceh lewat mode, dengan tema ‘The Reign of Sultan – The Great Story from Aceh’ yang mengangkat bagaimana kejayaan Sultan Iskandar Muda.
Terdapat pula privat class bagi beberapa orang peserta terpilih, yang mana di dalamnya bukan hanya berfokus pada teori semata, tetapi juga para bagaimana praktik sehingga menuntut para anak muda itu untuk membuat desain sesuai dengan tema yang telah panitia tentukan.
Hal tersebut secara nyata menandakan bahwa pelatihan dalam Program AMANAH binaan lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan itu tidak hanya sekedar secara teoretis saja, namun secara konkret mengajarkan kepada anak muda untuk bertindak.
Seluruh generasi muda penerus bangsa asal Aceh mendapatkan banyak sekali bimbingan dari para mentor yang sangat berpengalaman. Menurut salah satu mentor dari Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma bahwa adanya pelatihan dari Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat itu sangat bermanfaat dalam melatih para peserta agar mereka memiliki ciri khas atau DNA masing-masing sebagai seorang desainer.
Para mentor sangat menginginkan agar anak muda itu memiliki sebuah tema yang kuat dan ciri khas ataupun DNA brand yang jelas. Sehingga dengan begitu, desain dari mereka akan mencerminkan kepribadian dan latar belakang masing-masing, utamanya adalah memuat nilai budaya lokal di Aceh.
Tidak hanya itu, para peserta turut langsung menggambar, menggunting pola kemudian pola tersebut diserahkan ke pengrajin bordir untuk ditindaklanjuti. Delapan peserta fashion designer lainnya tidak menggunakan bordir untuk looks desain buatannya namun menggunakan kain songket dan wastra batik, sehingga penanganan pakaian antar fashion designer berbeda.
Sementara itu, mentor lainnya, Riri Rengganis berharap supaya para peserta bisa memanfaatkan kesempatan itu dengan sangat maksimal. Terlebih, materi yang para mentor berikan dalam pelatihan AMANAH itu sangat padat, sehingga menjadikan ilmu yang mereka sampaikan sudah setara dengan materi dalam dunia perkualiahan.
Bagaimana upaya Badan Intelijen Negara (BIN) melalui Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat tersebut untuk terus mengangkat nilai budaya lokal kemudian mendatangkan banyak sekali apresiasi dari berbagai kalangan termasuk para peserta pelatihan sendiri, yang notabene merupakan para pemuda.
Mereka mengaku sangat merasa senang karena sudah mendapatkan ilmu baru yang bahkan belum pernah mereka peroleh sebelumnya. Dengan demikian, menjadikan mereka bisa terus belajar tentang berbagai macam aspek dalam dunia fashion, mulai dari proses menjahit hingga bagaimana produk itu bisa mendatangkan penerimaan oleh masyarakat, terlebih juga sekaligus mampu mempromosikan nilai budaya lokal daerah.
Tasya Aurelia (24) selaku salah seorang peserta dari pelatihan pada program AMANAH mengungkapkan bahwa acara tersebut memberikan wadah yang sangat luar biasa bagi anak muda di wilayah berjuluk Serambi Mekkah yang selama ini mungkin masih kurang mendapatkan peluang untuk mengembangkan seluruh potensi mereka.
Adanya pelatihan yang AMANAH jalankan itu mampu mendorong dan mendukung penuh keberadaan para desainer muda Aceh agar mereka bisa semakin berkembang bahkan membawa nama Aceh di kancah fashion internasional dengan terus memperkenalkan nilai budaya lokalnya.
Tidak pernah berhenti berjuang, pemerintah melalui BIN terus berupaya mengangkat kekayaan budaya Aceh melalui inovasi dan kreativitas, yang mana hal tersebut terwujudkan dari Program AMANAH.
Nilai budaya lokal di Aceh kini memiliki banyak sekali platform untuk terus mempromosikannya, termasuk salah satunya adalah dari Program AMANAH yang terus berusaha mengangkat keberadaan kebudayaan namun dengan cara yang unik agar bisa mendatangkan penerimaan kaum muda, yakni melalui pelatihan fashion.
*) Mahasiswa Psikilogi Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha)